Hari -hari yang berlalu ibarat daun-daun kehidupan yang gugur satu demi satu. Maka akhirnya pohon yang megah berdiri sujud rebah ke bumi menunggu perhitungan seterusnya.
Saturday, January 17, 2009
Bendang Wan
Segar-segarkan minda
melihat yang hijau-hijau
segar-segarkan tubuh
berlari di batas sawah
di sinilah
satu waktu dulu
Wan mengorbankan usia mudanya
membanting tulang
memerah keringat
demi kelangsungan rezeki
menyara anak-anak di universiti
Sawah sudah berubah
Menjadi tempat kapalterbang
naik dan turun
sesekali wan berpeluang
naik dan turun kapalterbang
sekadar mengharap
tambang murah Air Asia
atau tiket wargamas MAS
Sawah itu
sudah beralih nama
gerannya bukan milik kita
nama pemunya pun bukan nama kita
Ada hanyalah lidah
mengkhabarkan pada anakcucu
"dulu ini tanah Wan kita"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment